LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
(ANATOMI KATAK)
Disusun oleh :
Nama : Rifal
Nim : 60700113025
Kelompok : III (Tiga)
Asisten :
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi katak” disusun oleh :
Nama : Rifal
Nim : 60700113025
Kelompok : III (Tiga)
Telah
diperiksa oleh asisten/koordinator asisten dan disepakati dapat diterima.
Samata
– Gowa,
Koordinator
Asisten Asisten
Nim : Nim
:
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Nip :
A. Tujuan Praktikum
Adapu
tujuan praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui bentuk, warna dan lokasi organ
serta hubungan dengan organ lain pada suatu sistem organ.
B. Dasar
Teori
Katak merupakan salah satu hewan
vertebrata pada kelas amphibi yang besal dari bahasa yunani ( amphi=rangkap,
bios= hidup). Sebagian besar kelas ini menunjukkan bahwa hewan ini memiliki
fase kehidupan di air dan kemudian mempuyai fase kehidupan di darat. Pada kedua
fase itu struktur dan fungsinya menunjukkan sifat antara ikan dan reptilia dan
menunjukkan bahwa amphibia merupakan kelompok chordate yang pertama kali keluar
dari kehidupan air. Katak adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang
tampak dari luar yaitu cavum oris dibatasi
oleh maxillae (rahang atas) atap pada
sebelah atas, sedang sebelah bawah dibatasi oleh mandibula (rahang bawah) dan
os hyoid. Pada katak jantan dari banyak species memiliki saccus vocalis (saku udara) yang
terbuka disebelah muka dari ostium pharyngenum auditivae Eustachii. Saku suara
itu dapat dikembang kempiskan sehingga menimbulkan suara (Jasin, 1987)
Katak adalah
hewan amfibia yang
paling dikenal orang di Indonesia Katak
berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering,
dan kaki belakangnya pendek, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.
Pada beberapa jenis katak, sisi tubuhnya terdapat lipatan kulit berkelenjar
mulai dari belakang mata sampai di atas pangkal paha yang disebut lipatan
dorsolateral. Katak mempunyai mata berukuran besar, dengan pupil mata
horisontal dan vertikal. Pada beberapa jenis katak, pupil matanya berbentuk
berlian atau segi empat yang khas bagi masing-masing kelompok. Pada kebanyakan
jenis, binatang betina lebih besar daripada yang jantan. Ukuran katak dan kodok
di Indonesia bervariasi dari yang terkecil hanya 10 mm, dengan berat hanya satu
atau dua gram sampai jenis yang mencapai 280 mm dengan berat lebih dari 1500
gram (Iskandar, 1998).
Katak sawah dimasukkan ke dalam ordo Anura. Nama anura mempunyai arti tidak
memiliki ekor (anura: a tidak, ura ekor).
Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor,
kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik.
Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung
pergerakannya yaitu dengan melompat (Duellman and Trueb, 1986).
Amphibi mempunyai beragam warna dari hijau terang, orange dan emas, ada
pula yang berwarna merah dan hijau namun jarang ditemukan. Warna tubuh ini bisa
disebabkan oleh karena pigmen atau secara struktural atau dihasilkan oleh
keduanya. Pigmen pada amfibi terletak pada kromatofora di kulit. Sel pigmen ini
biasa dinamakan menurut jenis pigmen yang dikandung. Melanofora mengandung
pigmen coklat dan hitam dan lipofora mengandung pigmen merah, kuning dan orange
(Amin, 1990).
C. Metode Praktikum
1.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan
tempat dilaksanakan praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Hari/Tanggal :
Sabtu, 09 November 2013
Pukul : 11.00
WITA - Selesai
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai dua
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa.
2.
Alat dan bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum sebagai
berikut yaitu: Botol pembius, baki bedah (papan seksi), 1 set
alat bedah (gunting, pinset, jarum pentulan dan lup)
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu
sebagai berikut: Katak sawah (Rana
cancarivora), kapas dan kloroform dan toples.
c. Prosedur
Kerja
Pengamatan Morfologi, Pertama yang di lakukan dalam praktikum ini adalah matikan katak, mengambil
segenggam kapas, basahi dengan kloroform, lalu memasukkan ke dalam botol
pembius, kemudian memasukkan katak dengan segera ke dalam botol tersebut, tutup rapat dan biarkan hingga katak tersebut
mati, setalah katak mati maka melakukan pengamatan pada katak dikeluarkan
kemudian diletakkan I atas baki bedah, mengamati bagian luar katak: klopak mata
dan selaput tidur, lubang hidung luar, membrane tymphani, alat gerak depan dan
belakang dan permukaan kulit
Kemudian Pengamatan Anatomi, melakukan pembedahan
dengan hati-hati di atas baki bedah., mengamati letak semua organ dalam pada
katak tersebut, masukkan dan tiuplah secara perlahan sedotan limun ke rongga
mulut katak untuk mengamati paru-paru, mengamati seluruh organ dan gambar sesuai sistem organ yang
disusunnya, dan jika ingin lebih jelas lengkapi dengan pemotretan.
D. Hasil dan Pembahasan
1.
Hasil Pengamatan
a.
Morfologi
1. Dorsal
2. Ventral
Keterangan:
1. Mulut (Cavum oris)
2. Mata (Organum fisus)
3. Kepala (Caput)
4. Selaput Pendengaran
(Membran tymphani)
5. Lengan Bawah (Antebrachium)
6. Badan (Trunlus)
7. Bintik Kulit (Pacidermal)
8. Paha (Femur)
9. Betis (Crus)
10. Kloaka (Cloaca)
11. Selapaut Renang (Membran swim)
12. Lengan Atas (Brachium)
13. Hidung (marks)
b.
Anatomi
1. Rana
cancanivora (Jantan )
Keterangan
:
1.
Jantung
2.
Paru-paru
3.
Lambung
4.
Usus Besar
5.
Usus halus
6.
Testis 7. Hati
2.
Rana cancanivora ( Betina)
Keterangan
:
1.
Jantung
2.
Paru-paru
3.
Lambung
4.
Usus Besar
5.
Usus halus
6.
Sel Telur 7. Hati
3.
Sistem Sirkulasi (peredaran darah)
Ket:
1.
Jantung
2.
Antrium Kanan
3.
Ventrikal
4.
Antrium Kiri
4.
sistem Respirasi (pernapasan)
ket:
1.
Laring
2.
Trakea
3.
Bronkus
4.
Alveolus
5.
Paru-paru
5.
Sistem Digestivus (pencernaan)
Ket:
1.Mulut (organum vucus)
2.Faring
3.Esopagus
4.Lambung (gosfer)
5.Usus Halus
6.Usus Besar
7.Retum
8.Kloaka (cloaca)
6.
Alat Reproduksi
a.
Jantan
Ket:
1.
Corpus Adiposum
2.
Testis
3.
Vesika Seminalis
4.
Kloaka (Cloaca)
5.
Ureter
6.
Ginjal (Ren)
b.
Betina
Ket:
1.
Ovum
2.
Kloaka (cloaca)
3.
Uterus
4.
Salursn Telur
5.
Ovarium
2.
Pembahasan
Tubuh
Katak terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput) yang
terdiri dari mata, lubang hidung dan telinga. Badan (truncus) yang terdiri dari
telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki
bentuk bulat meruncing ke ujung. Katak mempunyai sepasang anggota depan
(extrimitas anterior) yang berjumlah empat digiti dan sepasang anggota belakang
(extrimitas posterior) yang berjumlah lima digiti. Sistem morfologi Katak
terbungkus halus dan licin, bagian kepala terdapat rima oris yang lebar untuk
pernapasan, sepasang organ visus yang bulat. Dibelakang mata terdapat membrane
timpani untuk menerima getaran suara pada akhir tubuh terdapat kloaka yang
berfungsi sebagai tempat pelepasan faeces, urine dan sel kelamin. Alat pencernaan pada katak tediri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui
kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan berotot. Di
dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke dalam usus. Di dalam usus
makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan
makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak
berupa hewan-hewan kecil (serangga).
Secara berturut-turut saluran
pencernaan pada katak meliputi: Rongga
mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
Esofagus berupa saluran pendek,
Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
tempatmasuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, Intestinum (usus):
dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal, usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan
ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya, usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan Kloaka
: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amfibi,
terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas
lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus.
Hati berfungsi mengeluarkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung
dan usus dua belas jari (duadenum). Pankreas
berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. Alat pernapasan pada katak berupa insang, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan
dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa
dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan dengan
udara luar melalui 2 bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea, lalu
faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah
longitudinal yang disebut glothis.
Pernapasan pada katak melalui
kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas. Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran
darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung
sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju
ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju
jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga
ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel
terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke
atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2
dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran
CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah.
Alat ekskresi utama pada katak
adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang belakang, berwarna
kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang. Sistem ekskresi pada katak
disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada
kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem
reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak
berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati,
yaitu berupa empedu. Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh.
Katak jantan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang. Sambil
berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan
merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan katak jantan akan melepaskan
spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si
betina. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang
dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk
tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal metamorfosis.Sistem urogenitalia :
1. Katak jantan
a. Testis, sepasang bulat telur,
berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan yang digunakan pada musim
kawin. Jaringan ini menghasilkan spermatozoid yang dilindungi oleh selaput
nesopehium. Spermatozoa dikeluarkan melalui
vena efferensia melalui bagian lateral dan ren.
b . Vena efferensia berupa saluran halus dari testis serta melalui
nesorchium. Selanjutnya sperma dikeluarkan melalui ren dan bermuara di ductus
urospemachitus.
c. Ductus spermachitus, sepasang terletak pada bagian
lateral dan ren bermuara di kloaka.
Saluran ini menyalurkan spermatozoa dan urine ke kloaka.
d. Vesicula seminalis, merupakan bagian caudal dari ductu
3 komentar
Click here for komentarga ada gambarnya bos
Replybos ga ada gambarnya
Replymaaf gambar tidak dapat terposting
Reply