LAPORAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI ~ ShareYuk

LAPORAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 (PET-1310)



Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melulusi Mata Kuliah
Mikrobiologi (PET-1310) Pada Jurusan
Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar


Oleh :


RIFAL
NIM 60700113025


JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2014



LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Mikrobiologi Ternak, dengan  berjudul “Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi” disusun oleh:
Nama               : Rifal
Nim                 : 60700113025
Kelompok       : II (Dua)
Jurusan            : Ilmu Peternakan
Telah diperiksa dan di sahkan oleh asisten dan koordinator asisten maka dapat  dinyatakan diterima
Gowa      Mei 2014

Koordinator Asisten                                                                                Asisten

(                              )                                                            (                                     )


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab


(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
              Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga siswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan.[1]
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain, tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur (tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.[2]
Dengan demikian, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.
B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan ini adalah bagaimana mengenal mengenal alat-alat laboratorium mikrobiologi dan mengetahui fungsinya.
C.  Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui alat-alat laboratorium mikrobiologi beserta fungsinya.
2. Kegunaan
Kegunaan pada percobaan ini adalah untuk mengetahui fungsi masing  alat-alat laboratorium mikrobiologi secara umum.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    Tujauan Umum
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.[3]
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.    Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi.[4]
Sterilisasi  merupakan proses-proses untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua bentuk kehidupan. Tujuan utamanya adalah supaya sebelum digunakan untuk praktikum terlebih dahulu dimatikan dulu mikroorganisme, karena kita ketahui bahwa alat-alat laboratorium mikrobiologi itu ada bakterinya atau miroorganisme yang hidup atau yang menempel, maka dari itu dilakukan sentrilisasi. Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok, antara  lain, Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter, sterilisasi kimia, dan sterilisasi radiasi.[5]
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat–alat yang digunakan, salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan  menggunakan autoklaf  yang  menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, sehingga suhu dapat mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya.[6]
Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering (oven).[7]
B.     Tijauan Khusus
Sterilisasi peralatan dapat digunakan dengan api dan bahan kimia seperti methanol, dan sejenisnya. Sterilisisasi juga dapat dilakukan dengan alat sterilisasi seperti autoklaf. Autoklaf merupakan alat yang dikhususkan utukmensterilkan alat, media dan bahan dari mikroba yang ada, sistem kerja autoklaf adalah memecah membran sel yang ada dalam mikroba dengan uap panas bertekanan 10-30 lbs/inchi dan temperature 134oC (maksimum). Berdasarkan penggunaannya, autoklaf terbagi menjadi 2, yaitu autoklaf kalsik dan autoklaf modern. Cara pengoperasian autoklaf modern yaitu dengan sistem digital, sehingga waktu, suhu dan tekanan dapat diatur dengan mudah untuk sterilisasi alat. autoklaf modern bekerja lebih baik dibandingkan dengan autoklaf klasik yang cara pengoperasiannya masih manual, sehingga sterilisasi alat sebelum digunakan menggunakan autoklaf modern, dan sterilisasi alat setelah digunakan menggunakan autoklaf klasik.[8]
Didalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.[9]
Alat-alat penampung yang dipakai yang dipakai dalam laboratorium pada saat praktikum seperti tabung reaksi, Erlenmeyer, labu takar/labu ukur, gelas kimia, dan lain-lain. Alat-alat tersebut diatas selain sebagai penampung, juga berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia, untuk titrasi, untuk tempat mengencerkan larutan, melarutkan reagen, dan masih banyak lagi fungsinya.[10]
Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk yang bersifat mikroskopik yang disebut mikroorganisme atau jasad renik, yaitu makhluk yang mempunyai ukuran sel sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan pertolongan mikroskop. Dalam teknologi pangan, mikrobiologi merupakan ilmu yang sangat penting, misalnya dalam hubungannya dengan kerusakan atau kebusukan makanan sehingga dapat diketahui tindakan pencegahan atau pengawetan yang paling tepat untuk menghindari terjadinya kerusakan tersebut. Di samping itu, mikrobiologi juga penting dalam fermentasi makanan, sanitasi, pengawasan mutu pangan, dan sebagainya. Adanya jasad renik di dalam makanan mungkin tidak diinginkan jika jasad renik tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan kebusukan makanan, atau menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya.  Tetapi dalam fermentasi makanan dan minuman, pertumbuhan jasad renik justru dirangsang untuk mengubah komponen-komponen di dalam bahan pangan tersebut menjadi produk-produk yang diinginkan. [11]
[12]Alat-alat yang umum di gunakan dalam mikrobiologi antara lain :
1.      Ose / Jarum Inokulum (Inoculating loop )jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop ) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle . Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating.
2.      Mikropipet (Micropippete) dan Tip Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (Adjustable Volume Pipette) antara 1μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (Fixed Volume Pipette) misalnya mikropipet 5 μl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
3.      Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube) Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat  diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an  efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.
4.      Labu erlenmeyer (erlenmeyer flask ) berfungsi untuk menampung larutan, bahan Atau cairan yang. Labu erlenmeyer dapat Digunakan untuk meracik dan Menghomogenkan bahan-bahan komposisiMedia, menampung akuades, kultivasi mikroba Dalam kultur cair, dan lain-lain. Terdapat beberapa Pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat Ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml,  dan 1000 ml
5.      Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat Digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dan lain-lain.
6.      Gelas ukur ( graduated cylinder ) berguna untuk mengukur volume suatu Cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur Memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala Volumenya.
7.      Cawan petri (petri dish) Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat Dituang ke cawan bagian bawah dan cawan Bagian atas sebagai penutup. Cawan petri Tersedia dalam berbagai macam ukuran, Diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm Dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, Sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira Cukup diisi media sebanyak 10 ml.
8.      Batang l (l rod) Batang l bermanfaat untuk menyebarkan Cairan di permukaan mediaagar supaya bakteri tang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut Spreader.
9.      Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil disbandin tabung reaksi. berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas dalam penggunaannya, maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham
10.  Termometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm berisi air raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat celcius. berfungsi untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. prinsip kerjanya yaitu mengukur suhu sesuai laju air raksa di dalam thermometer.
11.  Pembakar bunsen (bunsen burner) salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang  berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau methanol.
12.  Hot plate stirrer dan stirre bar hot plate stirrer dan stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenka suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. pengadukan dengan bantuan batang magnet hot plate dan magnetic stirrer seri sbs-100 dari misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 4250c
13.  Autoklaf (autoclave ) adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210c, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. penurunan tekanan pada autoklaf tidakdimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik
14.  Oven berfungsi untuk sterilisasi kering. alat-alat yang disterilkan menggunakan oven antaralain peralatan gelas seperti cawan petri, tabung reaksi, serilisasi kerning dengan oven dilakukan dengan cara memanaskan dengan suhu 180oc selama 1 jam.
15.  Inkubator (incubator) adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
16.  Penangas air (water bath) penangas air besfungsi untuk menyimpan media agar (yang digunakan untuk analisa dengan teknik tuang atau pure plate) supaya media tetap dalam kondisi leleh/cair, bisanya suhu diatur pada kisaran 40-450c. Untuk menjaga air pada penangas air tidak terkontaminasi mikro organisme maka perlu ditambahkan citric acid 0.3% dan potassium sorbat 0.1%.
17.  pH meter berfungsi untuk mencek derajat keasaman pH media, karena derajat keasaman sangan berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba.
18.  Timbangan digital atau neraca digital neraca digital berfungsi untuk menimbang media dan juga sample atau contoh uji saat preparasi.
19.  Biological safety cabinet / laminar air flow biological safety cabinet (bsc) atau dapat juga disebut laminar air flow (laf) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena bsc mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar uv beberapa jam sebelum digunaka.
20.  Colony counter alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset.
21.  Mikroskop stereo (zoom stereo microscope) mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. di laboratorium mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan  jamur.




BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilkasankan praktikum ini sebagai berikut
Hari/ Tanggal        : Jum’at 23 Mei 2014
Pukul                     : 13.30 -16.30 Wita
Tempat                   : Laboratorium Mikrobiologi STPP
    (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian)  Gowa
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Adapun alat yang dapat digunakan pada peraktikum ini adalah Autoklaf, oven, cawan petri, tabung reaksi, ose, lampu spiritus, beaker glass, labu Erlenmeyer, mikroskop, pipet volumetrik, gelas ukur, neraca analitik, inkubator, shaker, penangas air, stirrer, colony counter, dan laminar air flow.
2.      Bahan
Dalam praktikum ini, tidak ada bahan yang digunakan.
C.    Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah
1.      Mengamati setiap alat yang digunakan  dalam praktikum mikrobiologi.
2.      Menggambar alat-alat praktikum yang telah di amati
3.      Mempelajari fungsi setiap alat yang digunakan dalam praktikum mikrobilogi.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Mikroskop

Untuk mengamati objek yang sangat kecil (mikroskopis) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
Cawan Petri

Untuk menumbuhkan, memelihara serta membiakkan (kultivasi) mikroorganisme
Tabung reaksi

Untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian mikrobiologis
Pipet tetes dan Pipet serologis

Merupakan alat ukur volume yang bias memindahkan suatu volume dari satu wadah ke wadah yang lain
Autoklaf

Alat pemanas tutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
Ose

Untuk mengambil dan menggores mikroorganisme, memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba ke media yang akan digunakan kembali
Beaker glass

Untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan
Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup

Kulkas

Sebuah alat yang menggunakan refrigrasi untuk menolong pengawetan
Objek glass dan cover glass

Untuk meletakkan preparat yang akan dilihat pada mikroskop


Labu enlenmayer

Untuk menaruh dan mencampurkan bahan kimia dan mentetrasikan.
Rak tabung reaksi

Tempat dudukan tabung, prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi diletakkan sesuai tempat (lubang yang tersedia) disimpan ditempat yang aman
Labu Ukur

Untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi
Inkubator


Untuk mensterilisasikan agar tidak rusak


Penangas air

Untuk memanaskan bahan bahan kimia



Colony counter


Untuk menghitung mikroba yang ada dalam cawan petri



Laminar air flow

Untuk mengembang biakkan koloni



  Sumber : Laboratorium Mikrobiologi STPP Gowa
B.     Pembahasan
Dalam praktikum ini yaitu pengenalan alat-alat laboratorium hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita dapat mengenal dan mengetahui fungsi dari alat-alat laboratorium. Dalam praktikum mikrobiologi banyak sekali kita menggunakan alat-alat laboratorium baik alat-alat gelas maupun peralatan mekanik dan optik. Alat-alat gelas yang digunakan, terutama cawanpetri, tabung reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas Erlenmeyer, dan lain-lain. Kebersihan alat-alat gelas tersebut sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketetapan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat gelas juga harus dib  ersihkan dulu dari segala bentuk kotoran, seperti medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain-lain. Marker permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang telah disebutkan di atas, dalam pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik dan paralatan optik yang tidak kalah penting dari peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni, incubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.
Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda, meskipun ada juga fungsi dan penggunaannya hampir sama. Alat-alat ini juga terdiri dari sterilisasi, yaitu alat yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun bahan-bahan dari semua kehidupan. Alat isolasi adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme dan alat inokulasi mikroba.
Berdasarkan pada tabel, fungsi alat-alat yang diketahui yakni Mikroskop untuk mengamati objek yang sangat kecil (mikroskopis) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, cawan retri untuk menumbuhkan, memelihara serta membiakkan (kultivasi) mikroorganisme, tabung reaksi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian mikrobiologis, Pipet merupakan alat ukur volume yang bias memindahkan suatu volume dari satu wadah ke wadah yang lain, autocklaf alat pemanas tutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi, ose untuk mengambil dan menggores mikroorganisme, memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba ke media yang akan digunakan kembali, beaker glass untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup, neraca analitik untuk mengukur berat bahan-bahan kimia berupa serbukan, gelas ukur mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume
gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000 ml, oven sebuah alat yang menggunakan radiasi gelombang mikro untuk memanaskan, kulkas sebuah alat yang menggunakan refrigrasi untuk menolong pengawetan, objek glas dan cover glass untuk meletakkan preparat yang akan dilihat pada mikroskop, labu erlenmueyer untuk menaruh dan mencampurkan bahan kimia dan mentetrasikan, rak tabung reaksi tempat dudukan tabung, prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi diletakkan sesuai tempat (lubang yang tersedia) disimpan ditempat yang aman, labu ukur untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi, inkubator untuk mensterilisasikan agar tidak rusak, penagas air untuk memanaskan bahan-bahan kimia, colony counter untuk menghitung mikroba yang ada dalam cawan petri dan laminar air flow untuk mengembang biakkan koloni.






BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari gelas, alat-alat sterilisasi, mikroskop, dan alat-alat lain. Yang termasuk alat-alat gelas antara lain tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan penutup, batang pengaduk, gelas kimia dan labu ukur.
Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu colony counter, ikubator, ose, rak tabung, neraca analitik, spektrofotometer, kulkas, dan laminary air flow.
B.     Implikasi praktikum
Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini, praktikan memperhatikan betul alat–alat yang digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari masing–masing alat tersebut.




DAFTAR PUSTAKA
Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kardiaz, Srikandi, 1992. Alat-alat mikrobiologi. Jakarta : Erlangga.
Khusucidah, Laila, 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan                    Psikomotorik Siswa. Semarang : SMAN 11 Semarang Materi pokok

Lay, W. B. 1994. Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta : Penerbit PT.     Raja Grafindo Persada.
Novilia, 2008. Artikel Ilmiah Penelitian Mikroba. Gramedia. Indonesia.
Suharto, Ign, 1995. Mikrobiologi umun.Jakarta:Erlangga.
Sulaiman, Mengenal alat-alat Laboratorium, slaimian-analis.blogspot.com/2013 (Diakses pada tanggal 2 Juni 2014)
Soetarto, 2012, Alat-Alat mikrobiologi http : // itatrie. blogspot. com /2012 /10/ Laporan-mikrobiologi-alat.html (Diakses tanggal 29 Mie 2014)
Winarno, 1999. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri Pangan. Pustaka           Harapan. Jakarta.       










[1] Laila Khusucidah, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan  
        Psikomotorik Siswa (semarang, SMAN 11 Semarang  Materi pokok , 2006)  h 39
[2] Srikandi Kardiaz, Alat-alat mikrobiologi.(Jakarta:Erlangga1992 )  h 52
                        [3] Hadiutomo. Mikrobiologi Dasar Jilid I.( Jakarta: Erlangga. 1990)
[4] Hadiutomo. Mikrobiologi Dasar Jilid I. h 46
[5] Hadiutomo. Mikrobiologi Dasar Jilid I. 1990
[6] W. B Lay,. Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. (Jakarta, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada.1994)  h 53
[7]  Novilia,. Artikel Ilmiah Penelitian Mikroba. (Indonesia Gramedia 2008)  h 36
[8] Winarno, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri Pangan.( Jakarta Pustaka Harapan.. 1999)  h  85
[9]  Suharto, Ign.  Mikrobiologi umun. (Jakarta:Erlangga.1995)
[10] Suharto, Ign.  Mikrobiologi umun h 75
[11]Soetarto, Alat-alat Mikrobiologi, (http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-mikrobiologi-alat.html 2012) Diakses tanggal 29 Mie 2014
[12] Sulaiman, Mengenal alat-alat Laboratorium, (slaimian-analis.blogspot.com 2013 ) Diakses tanggal 29 Mie 2014
Previous
Next Post »