LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM
MANCIT (Mus Musculus)
(PET-1310)
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Melulusi Mata Kuliah
Genetika dan
Pemuliaan Ternak (PET-1310) Pada Jurusan
Ilmu Peternakan
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri
Alauddin
Makassar
Oleh :
RIFAL
NIM. 60700113025
LABORATORIUM
ILMU PETERNAKAN
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ternak akan mengalami perubahan bentuk
secara proporsional, mulai dari lahir sampai ukuran dewasa. Istilah pertumbuhan dapat diterapkan pada sebuah sel,
sebuah organ, sebuah jaringan, seekor individu ternak atau satu populasi
ternak. Pertumbuhan merupakan hasil suatu perbedaan positif antara anabolisme
dan katabolisme. Produktivitas ternak melibatkan berbagai proses fisiologis
dalam tubuh ternak, dan secara kuantitatif penampilan seekor ternak sangat
ditentukan oleh kecepatan pertumbuhan tubuh secara total untuk berproduksi dan
secara kualitatif penampilan seekor ternak dipengaruhi tingkat pertumbuhan
relatif dari berbagai bagian tubuh.[1]
Mencit adalah
hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hawa bagi petani.
Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya
putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan
termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak
terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh, kecepatan
pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan
terhenti.[2]
Berdasarkan hal
diatas, maka praktikum mengenai pertumbuhan dilakukan untuk melihat atau
mengamati pertumbuhan berat badan pada mencit serta reproduksinya.
B.
Rumusan masalah
Adapun
rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana pola tingkah laku mencit, bagaimana
sistem pemeliharaan mencit dan bagaimana sistem pemberian pakan dan air minum
pada mencit.
C.
Tujuan dan Kegunaan
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah melakukan pengamatan pola tingkah laku mencit
serta proses pemeliharaannya.
Adapun
kegunaan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam
tentang pola perilaku mencit serta proses pemeliharaanya.
BAB
II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan
Umum
Mncit (Mus
musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan mencit liar ataupun
mencit rumah. Mencit ini tersebar diseluruh dunia. Mencit ini sering ditemukan
didekat bangunan gedung ataupun ditempat lain, jika terdapat makanan dan tempat
berlindung.[3]
Ada banyak perdebatan mengenai perilaku pada hewan khususnya
mencit, yang dikenal dengan konsep alami dan konsep belajar . Belajar
merupakan proses yang didasarkan pada pengalaman sehingga mengubah sistem
syaraf dan perilaku. Perubahan yang terjadi pada sistem syaraf dan perilaku
tersebut dinamakan memori (ingatan). Proses belajar ini tidak hanya terjadi
pada manusia saja, tetapi juga pada hewan seperti tikus. Dengan belajar, hewan
mampu menemukan makanan ketika lapar, menghangatkan diri saat dingin, dan
mencari kelompok ketika sendiri.. Seperti pada manusia yang memiliki kemampuan
mengingat tempat, hewan juga memiliki kemampuan yang sama. Hewan dan manusia
keduanya memiliki memori ingatan, meskipun dengan kemampuan yang berbeda. Kondisi
merupakan sifat mengingat dari hewan, kognisi dari hewan biasanya berasal dari
pengalaman dan pengulangan ingatan.[4]
Menurut Anonim[5]
menyatakan bahwa klasifikasi ilmiah pada mencit atau tikus putih yaitu:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Upafamili : Murinae
Genus : Mus
Spesies: Mus musculus
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Upafamili : Murinae
Genus : Mus
Spesies: Mus musculus
Mencit
(Mus Musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah
dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena
kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di
sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan
yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih
sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.[6]
Mencit
adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi
petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga
warnanya putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak.
Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda,
sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh,
kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya
pertumbuhan terhenti.[7]
Mencit
merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada
malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang berada pada belakang perabotan
jika dipelahara atau berkeliaran di rumah. Mencit yang dipelihara sendiri
makannya lebih sedikit dan obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara
bersama-sama dalam satu kandang, kadang-kadang mempunyai sifat kanibal.
Terlebih jika makanan yang dibutuhkannya telah habis sehingga mereka merasa
sangat kelaparan.[8]
B.
Tinjauan Khusus
bahwa pertumbuhan
berat badan mencit (Mus Musculus)
yang normal untuktiap
harinya adalah 1 gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsi pakan yaitu
dengan konsumsi pakan
yaitu dengan konsumsi pakan untuk tiap harinya adalah 10 gr/ekor/hari
akan meningkatkan pertumbuhan berat badan tiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari.
Berat pada mencit (Mus
musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gr berat dewasa untuk jantan
20-40 gr sedangkan pada betina 18-35 gr tapi kecepatan tubuhnya mengalami
pertambahan berat badan 1 gram/ hari.[9]
Kebutuhan pakan bagi
seekor mencit tiap
harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot tubuhnya jika pakannya
berupa pakan kering. Kualitas
makanan yang baik dapat diperoleh dengan membuatnya, biasanya dalam bentuk
pellet dan setiap harinya seekor mencit dewasa dapat memakan 3-5 gr
makanan dan kalau mencit
yang sedang bunting atau menyusui, akan makan lebih banyak. Sedangkan
kebutuhan minum seekor
mencit setiap
hari kira – kira 15 – 30 ml air. Jumlah
konsumsi pakan yang
dimakan sangat berpengaruh pada suhu lingkungan, dimana suhu lingkungan dingin
jumlah konsumsi pakannya akan tinggi begitupun sebaliknya pada suhu panas,
serta keadaan ternak atau mencit saat masa
kebuntingan akan mengkonsumsi pakan banyak yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitas mencit, dimana proses penyediaan zat – zat
nutrisi selama terjadi pembelahan pada masa kebuntingan akan mempengaruhi
pertumbuhan yang terjadi pada periode menyusui pada mencit betina. [10]
Menurut
Amori[11]
anatomi Macit Dewasa berat badan: 25 – 40 g (betina); 20-40 g (jantan)
a. Life span: 1.5 – 3 tahun
b. Pernapasan rate: 94-163 napas /
menit
c. Denyut jantung: 325-780 denyut /
menit
d. Dubur rata-rata suhu normal: 99,5 °
F
e. Rumus gigi adalah 2 (I 1 / 1, M 3 /
3) = 16. Terbuka di gigi seri-berakar dan tumbuh terus menerus. Tikus akan
menggigit atau “sejumput” dengan gigi seri tajam jika mishandled.
f. Perut dibagi menjadi bagian
nonglandular proksimal dan bagian distal kelenjar. Kedua bagian yang terlalu
berbeda. Ini mirip dengan perut kuda.
g. Paru-paru kiri terdiri dari satu
lobus, sedangkan paru kanan terdiri dari empat lobus.
h. Tikus memiliki lima pasang kelenjar
susu. Distribusi jaringan mammae menyebar, membentang dari garis tengah ventral
atas panggul, dada, dan bagian leher.
i. Sangat berkonsentrasi urin
diproduksi; jumlah besar protein diekskresikan dalam urin.
j. Tikus memiliki zona thermoneutral sempit
mamalia apapun sejauh diukur. Sebuah mouse menanggapi penurunan suhu oleh
nonshivering thermogenesis, dan dengan kenaikan temperatur lingkungan dengan
mengurangi laju metabolik dan meningkatkan vascularization dari telinga. Nonshivering Ihermogenesis dapat
menghasilkan peningkatan tiga kali lipat tingkat metabolisme dasar, dan untuk
sebagian besar terjadi pada lemak cokelat. Konsentrasi tertinggi lemak cokelat
ditemukan dalam jaringan subkutan antara scapulae. Brown lemak juga disebut
kelenjar berhibernasi, walaupun mouse tidak hibernate.
k.
Bedding harus diubah dua kali seminggu. Tanah tongkol jagung
yang paling penyerap.
Proses Produksi Mancit Breeding
awal adalah sekitar 50 hari usia di kedua perempuan dan laki-laki, meskipun
mungkin betina estrus tama mereka pada 25-40 hari. Tikus Polyestrous dan berkembang biak sepanjang tahun; ovulasi spontan.
Lamanya siklus Estrus 4-5 hari dan
estrus itu sendiri berlangsung sekitar 12 jam, terjadi di malam hari. Vagina
smear berguna dalam perkawinan waktunya untuk menentukan tahap siklus Estrus. Perkawinan biasanya terjadi pd
malam hari dan dapat dikonfirmasi oleh kehadiran sebuah plug sanggama di vagina
hingga 24 jam pasca-sanggama. Kehadiran sperma pada vagina Smear juga merupakan indikator yang dapat diandalkan kawin. Betina
tikus ditempatkan bersama-sama cenderung masuk ke anestrus dan tidak siklus.
Jika terkena laki-laki tikus atau Feromon
seorang laki-laki tikus, sebagian besar perempuan akan masuk ke estrus dalam
waktu sekitar 72 jam. Ini sinkronisasi dari siklus Estrus dikenal sebagai efek Whitten. Pemaparan yang baru-baru ini
dibesarkan mouse ke feromon laki-laki yang aneh tikus dapat mencegah implantasi
(Pseudopregnancy), sebuah fenomena
yang dikenal sebagai efek Bruce. Rata-rata periode kehamilan adalah 20 hari.
Sebuah subur estrus postpartum terjadi 14-24 jam setelah kelahiran, dan
simultan laktasi dan memperpanjang usia kehamilan usia kehamilan 3-10 hari
karena implantasi tertunda.[12]
Sampah rata-rata
ukuran 10-12 selama produksi optimal, tetapi sangat tergantung ketegangan.
Sebagai aturan umum, bawaan tikus cenderung memiliki masa kehamilan lebih lama
dan lebih kecil daripada outbred tandu dan hibrida tikus. Muda disebut
anak-anak anjing dan berat 0,5-1,5 gram saat lahir, yang gundul, dan menutup
kelopak mata dan telinga. Kanibalisme jarang terjadi, tetapi perempuan tidak
boleh diganggu selama proses kelahiran dan untuk minimal 2 hari setelah
melahirkan. Pups yang disapih pada usia 3 minggu; penyapihan berat 10-12 gram.
Jika estrus postpartum tidak dimanfaatkan, resume perempuan bersepeda 2-5 hari
postweaning. Bayi tikus jantan yang baru lahir dibedakan dari betina dengan
mencatat jarak yang lebih besar dan lebih besar anogenital genial papila pada
pria. Hal ini paling baik dilakukan dengan mengangkat sampah ekor dan
membandingkan pasangan perineums. Pseudopregnancy durasi 1-3 minggu steril
dapat mengikuti perkawinan, tetapi jarang diperhatikan.[13]
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis
dan Lokasi Praktikum
Jenis Praktikum ini adalah
kuantitatif karena analisis kuantitatif adalah suatu metode analisis kimia yang
menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada didalam suatu sampel maka
dilakukan percobaan “Pemuliaan Mencit”
Praktikum ini dilaksanakan
pada pukul 13.00 WITA - selesai, hari Jumat, tanggal 30 Mei 2014. Bertempat di
Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
B. Alat dan
Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan
pada percobaan pemuliaan Mus musculus adalah
pisau dan botol aqua besar.
2. Bahan
Adapun
bahan yang diguakan pada percobaan pemuliaan Mus musculus adalah kardus besar, serbuk gergaji dan lakban.
C. Instrument
Praktikum
Adapun langkah kerja dalam
pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1. Enyiapkan
2 ekor mencit terdiri dari jantan dan betina
2. Menyiapkan
satu buah kardus sebagai kandang dan beberapa jenis pakan selama pemeliharaan.
3. Memelihara
menit selama 25 hari dan memberinya pakan dan air minum setiap 3 kali sahari
4. Mencatat
perilaku mencit setiap hari selama masa pemeliharaan
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
No
|
Hari/tanggal/bulan
|
Waktu
|
Perilaku
|
Pemberian pakan
|
|
Makan
|
Minum
|
1
|
Jumat, 30 mei 2014
|
15.30
21.00
|
Diam
Lari
|
-
makan
|
-
Minum
|
2
|
Sabtu, 31 mei 2014
|
04.00
07.12
20.24
|
Lari
Diam
Diam
|
Makan
Makan
-
|
-
-
Minum
|
3
|
Minggu 1 juni 2014
|
07.15
13.33
20.15
|
Diam
Diam
Diam
|
-
-
Makan
|
Minum
Minum
-
|
4
|
Senin, 2 juni 2014
|
06.10
13.40
19.29
|
Diam
Lari
Diam
|
Makan
Makan
-
|
Minum
Minum
Minum
|
5
|
Selasa, 3 juni 2014
|
08.00
15.30
20.46
|
Diam
Diam
Lari
|
Makan
Makan
Makan
|
Minum
Minum
-
|
6
|
Rabu, 4 juni 2014
|
07.19
16.00
22.31
|
Diam
Lari
Lari
|
Makan
-
Makan
|
Minum
-
Minum
|
7
|
Kamis, 5 juni 2014
|
06.30
16.00
21.15
|
Diam
Diam
Lari
|
Makan
-
Makan
|
Minum
Minum
Minum
|
8
|
Jumat, 6 juni 2014
|
07.10
15.20
20.00
|
Diam
Diam
Diam
|
Makan
-
Makan
|
Minum
Minum
Minum
|
9
|
Sabtu, 7 juni 2014
|
06.00
12.10
21.30
|
Diam
Lari
Lari
|
-
Makan
Makan
|
Minum
-
Minum
|
10
|
Minggu,8 juni 2014
|
08.15
14.00
20.21
|
Diam
Diam
Diam
|
Makan
-
-
|
-
-
Minum
|
11
|
Senin, 9 juni 2014
|
07.10
12.30
20.00
|
Diam
Lari
Lari
|
Makan
-
Makan
|
Minum
-
Minum
|
12
|
Selasa, 10 juni 2014
|
07.00
16.30
20.15
|
Diam
Diam
Lari
|
Makan
Makan
Makan
|
Minum
Minum
Minum
|
13
|
Rabu, 11 juni 2014
|
06.30
13.15
20.10
|
Diam
Diam
Diam
|
Makan
-
-
|
Minum
Minum
Minum
|
14
|
Kamis, 12 juni 2014
|
16.00
22.00
|
Tenang
Lari
|
Jagung
jagung
|
Susu
putih
Air
|
15
|
Jumat, 13 juni 2014
|
08.00
16.00
22.00
|
Lincah,
makan
Diam
Lari-larian
|
Jagung
Jagung
-
|
Air
Air
-
|
16
|
Sabtu, 14 juni 2014
|
09.00
16.00
00.00
|
Terdiam
Diam
Ribut
|
Jagung
Jagung
-
|
Susu
Air
-
|
17
|
Minggu, 15 juni 2014
|
08.00
14.00
20.00
|
Tidur
dengan lelap
Diam
Lari-larian
|
Jagung
Jagung
jagung
|
Air
Air
Air
|
Sumber: laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains
dan Teknologi UINAM
B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan pada pemulian mencit
dengan mengamati pola tingkah laku dan bagaimana pemeliharannya pada mencit
dapat diketahui bahwa pola tingkah laku pada mencit itu sangatlah unik karena
pada siang hari mencit tidak melakukan aktifitas sperti berlari atau mengerak
kardus yang ditempatinya tetapi mencit beraktivitas dengan lincah pada malam
hari begitupun dengan cara makannya pada malam hari mencit lebih aktif makan
dibanding pada siang hari.
Hal ini sesuai dengan pendapat[14] yang menyatakan bahwa
mencit pada umumnya melakukan aktifitasnya secara baik pada malam hari dan pada
siang hari mencit sedang beristirahat dan
beraktivitas
tidak selincah pada malam hari
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diasumsikan pada
percobaan ini adalah pola tingkah laku mencit sangat berbeda dia lebih aktif
pada malam hari dibadingkan pada sian hari. Pemeliharaan mencit harus lebih
diperhatikan baik itu kebersihan kandang dan kondisi yang disekitarnya yang
kondusif (tidak terlalu ribut). Sedangkan pemberian pakan dan minum pada mencit
dilakukan 3 kali sehari dengan jumlah pakan yang sesuai dengan kebutuhannya.
B.
Implikasi Praktikum
Adapun
saran yang dapat kami berikan adalah sebaiknya pada percobaan pemuliaan mencit
digunakan kandang yang baik utamanya kandang yang terbuat dari kawat bukan dari
kardus karena mencit dapat mengerak kardus sehingga mencit kadang lepas dari
kandangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim Jenis Pakan Untuk Mencit, http://riluryfovermin.
Blogspot com/mencit.html 2010
(Diakses Tanggal 05 Juni 2014)
Herlina. 2010. Mencit Jantan Albino
(Mus musculus). Jurnal
Penelitian Sains. Universitas Sriwijaya.
Yuwono, dkk, ,Mencit strain
CBR Swiss Derived, (Jakarta
: Pusat Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2009)
[6],
Anonim Jenis Pakan
Untuk Mencit (http://riluryfovermin.
Blogspot .com/2010/10/mencit.html 2010 )
[8]Yuwono, dkk, ,Mencit strain CBR Swiss Derived, (Jakarta : Pusat
Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI 2009) h 38
[9]
Martijo.. Kesehatan
dan Kemampuan Adaptasi Hewan, (
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada, 1992)
h56