laporan lalat buah Droshopilla Melanogaster ~ ShareYuk

laporan lalat buah Droshopilla Melanogaster

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
GENETIKA DAN PEMULIAAN TERNAK
(PET-1310)
(Droshopilla Melanogaster)

 







Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memenuhi Mata Kuliah
Genetika dan Pemuliaan Ternak (PET-1310) Pada Jurusan
 Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
 Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar


Oleh    :

RIFAL
NIM.60700113025

JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014


LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ternak, yang berjudul “Drosophilla Melanogaster” disusun oleh:
Nama               :Rifal
Nim                 : 60700113025
Kelompok       : III (Tiga)
Telah diperiksa dengan teliti oleh asisten dan koordinator asisten dan dinyatakan diterima sebagai laporan lengkap.
Samata,    Juni 2014
           Koordinator Asisten                                       Asisten


(ARMIATI ALIMUDDIN)                                      (ARMIATI ALIMUDDIN)
          Nim: 60700110009                                           Nim: 60700110009


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab


(                                   )


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Orang  yang pertama yang menggunakan Lalat buah sebagai objek penelitian Genetika adalah Thomas Hunt Morgan yang berhasil menemukan penemuan pautan seks. Spesies lalat buah, Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya yang merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu. Karakteristik ini menjadikan lalat buah menjadi organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetic.[1]
Dalam melakukan praktikum genetika, kita semakin banyak menggunakan Drosophila sebagai dahan pemodelan genetika. Siklus hidup dari Drosophila sangat penting untuk diketahui karena denngan kita mengetahuinya kita dapat memberikan perlakuan yang sesuai dalam perawatannya.selain itu, kita dapat mengetahui kondisi yang tepat bagi masing-masing fase. Berdasarkan hal tersebut, sehingga praktikum ini dilakukan untuk bagaimana cara pembuatan medium lalat buah, dan dapat mengetahui perbedaan antara jantan dan betina serta siklus hidup dari Drosophila melanogaster.[2]

B.     Rumusan Masalah
                       Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah :
1.    Bagaimana mengetahui pengamatan kromosom dari kelenjar ludah Drosophila Melanogaster
2.    Bagaimana mengetahui kromosom di kelenjar ludah Drosophila Melanogaster
3.    Bagaimana mengetahui bentuk kromosom dari Drosophila Melanogaster
  C.  Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengamatan kromosom dari kelenjar ludah Drosophila Melanogaster
2.      Untuk mengetahui kromosom di kelenjar ludah Drosophila Melanogaster
3.      Untuk mengetahui bentuk kromosom dari Drosophila Melanogaster
 Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah :
1.       Dapat mengetahui pengamatan kromosom dari kelenjar ludah Drosophila Melanogaster
2.     Dapat mengetahui kromosom di kelenjar ludah Drosophila Melanogaster
3.      Dapat mengetahui bentuk kromosom dari Drosophila Melanogaster


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.     Tinjauan Umum
Pada percobaan morgan mengenai Drosphila melanogaster terdapat  seekor jantan dengan mata putih, dan tidak cemerlang yang menjadi ciri khas spesies itu. Ketika jantan bermata putih ini dikawinkan dengan betina bermata merah, semua keturunannya bermata merah. Ini suatu tanda bahwa  jika sifat mata putih itu ditentukan  oleh sutau gen khusus, maka gen itu bersiifat resesif.  Ketika morgan melakukan persilangan morgan menemukan semua keturunan yang bermata putih itu jantan.  Tidak terdapat seekor betina pun yang bermata putih. Morgan menyimpulkan bahwa jika diasumsikan bahwa alela yang bersangkutan terletakdikromosom X.  Lalat betina mempunyai 2 kromosom X harus homozigot untuk mata putih agar sifat itu dapat  dilihat. Sebaliknya lalat jantan karena hanya memiliki satu kromosomX alel apapun yang terdapat pada kromosom tersebut  akan memperlihatkan sifat itu.  organ menamakan sifat menurun demikian itu terpaut X karena gen terletak  pada kromosom X.[3]
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa.[4]
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen. Periode pengembangan Drosophila melanogaster bervariasi antara lain temperatur, umumnya semua jenis berdarah dingin. Waktu perkembangan yang paling pendek (telur-dewasa) adalah 7 hari dan dicapai pada suhu 280C. Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, yaitu sekitar 300C selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan pemanasan tekanan.[5]
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.[6]
Berdasarkan tinjauan ditas maka ddilaksanakan praktikum mengenai lalat buah Drosophila melanogaster
Dalam Al-quran surah Al-Hajj 22 : 73 telah di jelaskan oleh Allah SWT
$ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# z>ÎŽàÑ ×@sWtB (#qãèÏJtGó$$sù ÿ¼ã&s! 4 žcÎ) šúïÏ%©!$# šcqããôs? `ÏB Èbrߊ «!$# `s9 (#qà)è=øƒs $\/$t/èŒ Èqs9ur (#qãèyJtGô_$# ¼çms9 ( bÎ)ur ãNåkö:è=ó¡o Ü>$t/%!$# $\«øx© žw çnräÉ)ZtFó¡o çm÷YÏB 4 y#ãè|Ê Ü=Ï9$©Ü9$# Ü>qè=ôÜyJø9$#ur ÇÐÌÈ  
Terjemahanya :
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah.”

Dalam ayat ini terdapat seruan agar bertauhid kepada Allah subhanahu wata’aala dan kecaman terhadap kesyirikan dan orang-orang Musyrik. Sebagaimana dinyatakan Ibn Katsir rahimahullah dalam ayat ini Allah subhanahu wata’aala mengingatkan betapa hina-dinanya berhala-berhala itu dan betapa piciknya akal para penyembahnya. Apa yang disembah orang-orang jahil dan musyrik itu diberi perumpamaan dengan sesuatu yang hina, yaitu seekor lalat. Bahwa sekalipun semua sesembahan mereka yang berupa berhala-berhala dan patung-patung itu berkumpul untuk menciptakan seekor lalat saja, benda-benda mati itu tidak akan pernah mampu melakukannya. Padahal apalah arti seekor lalat makhluk yang sangat hina dan jorok. Bahkan, jangankan menciptakan, bila ada seekor lalat merampas sesuatu dari tubuhnya, berhala-berhala itu tak mampu untuk melindungi diri sendiri. Jadi alangkah lemah dan hinanya berhala-berhala itu, bilamana seekor lalat yang dikenal lemah dan jorok justeru lebih kuat darinya. Karena itu, keduanya sama-sama lemah, baik lalat maupun berhala-berhala itu. Syaikh Abu Bakar al-Jaza`iri mengatakan, “Dibuatnya permisalan dengan seekor lalat itu merupakan sesuatu yang baik dalam bahasa Arab, karena dapat lebih mendekatkan kepada pemahaman.” Allah subhanahu wata’aala menyebutkan sesuatu di dalam al-Qur`an bukan asal sebut. Pasti ada nilai lebih dari apa yang disebutkan itu. Contohnya, Allah subhanahu wata’aala banyak bersumpah dengan makhluk ciptaan-Nya seperti matahari, waktu Dhuha, dan seterusnya. Itu semua karena apa yang dijadikan objek sumpah itu memiliki nilai lebih di sisi Allah subhanahu wata’aala. Dan terbukti secara ilmiah kemanfaatannya bagi alam semesta ini, tak terkecuali penyebutan seekor lalat.[7]
Ciri-ciri Morfologi Drosophilla Melanogaster, Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi Drosophilla secara lengkap maka pada postingan kali ini admin blog Makalah Gratis akan memberikan contoh laporan praktikum ciri ciri morfologi Drosophila. Mungkin anda baiknya anda membaca determinasi dan morfologi Drosophilla Melanogaster agar banyak literatur dan perbandingan mengenai morfologi Drosophila ini Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar. Genus drosophila mempunyai banyak species. Species yang paling banyak dan tersebar luas adalah Drosophila melanogaster. Selama musim panas species ini terdapat di semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum. Drosophila memiliki cirri morfologi yang berdeba antara jantan dan betinanya.Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih besar, memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.[8]
Taksonomi Drosophila sp.
Kingdom         :Animalia
Filum              
 :Arthropoda
Kelas              
 :Insecta
Ordo               
 :Diptera
Famili             
 :Drosophilidae
Genus             
 :Drosophila
Species           
 :Drosophilamelanogaster
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. Drosophila melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa.[9] 
Drosophila sp. Memiliki mata berwarna merah bata, dan memiliki cincin hitam melingkardi perutnya. Dimorfisme seksual menunjukan tubuh betina lebih besar daripada tubuh jantan. Jantan dengan mudah bisa dibedakan dengan betina dari perbedaan warna, patch hitam diperut, terdapat sexcomb (deretan bulu gelap di tarsus kaki depan) dan memiliki sekelompok bulu runcing (claspers).[10]
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:
1.      Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
2.      Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
3.      Urat tepi sayap (Costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
4.      Sungut (Arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
5.      Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
6.      Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7.      Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk.
8.      Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam
9.      Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
B. Tinjauan Khusus
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi,karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda yang kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki oleh sebagian besar dari sekolah menengah. Dari mikroskop optik ini perlu dibedakan antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya diletakkan di atas meja objek,dalam medium air dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis. Dapat juga diamati preparat awetan dalam medium balsam kanada. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu[11].
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengenali objek biologi yang berukuran sangat kecil. Dengan menggunakan mikroskop, bayangan suatu benda dapat diperbesar ukurannya sampai beberapa kali ukuran sebenarnya. Mikroskop pertama kali di temukan oleh Antonio Van Leuwenhoek pada abad ke 17 (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri dari atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang[12].
Keuntungan utama dari mikroskop elektron adalah kelebihannya dalam hal kemammpuan memisahkan. Kemampuan ini lebih penting dari pada pembesaran kemampuan memisahkan untuk merasakan detail halus dan ditunjukkan sebagai jarak minimum antara dua titik yang dapat dibedakan karena terjadi pemisahan,tititk-titik yang jelas lebih tampak dibanding titik tunggal yang buram. Kemampuan memisahkan tergantung pada mutu lensa dan pada panjang gelombang yang digunakan. Mikroskop cahaya dengan lensa terbaik dapat memisahkan objek sekitar 500 kali lebih baik dibanding manusia hal ini mungkin karena sorotan elektron yag digunakan sebagai sumber iluminasi mempunyai panjang gelombang yang jauh lebih pendek disbanding cahaya tampak[13].
Menurut[14] menyatakan bahwa bagian-bagian mikroskop terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1.     Lensa okuler yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2.    Lensa objektif lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3.    Tabung mikroskop (tubus) tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4.    Makrometer (pemutar kasar) makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5.    Mikrometer (pemutar halus) pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6.    Revolver revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7.    Reflektor terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8.    Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.    Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10.    Meja mikroskop berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11.    Penjepit kaca berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12.    Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13.    Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14.    Sendi inklinasi (pengatur sudut) untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.




BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.     Jenis Dan Lokasi Praktikum
Jenis praktikum ini adalah kuantitatif. kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model matematis atau teori tentang fenomena alam.
Adapun lokasi praktikum in di Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Tekhonologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, pada Hari Mei 2014. Jam 09.30 WITA sampai selesai.
B.     Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah  :
1.   Alat
Alat yang digunakan  dalam praktikum ini adalah Cover glass,Jarum , Mikroskop, Object glass, dan Pipet
2.      Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Aquadest, Drosophila melanogaster dan Larutan ringer
C.       Instrumen Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan, kemudian menyiapkan mikroskop.
2. Langkah pertama, mengambil beberapa lalat dari botol kultur dengan pinset memsasukkan ke dalam cawan petri yang ada larutan aquadesnya
 3. Kemudian mengambil beberapa ekor lalat buah dengan menggunakan pinset dan meletakkan di atas objek glass.
4. Menusuk bagian interior dan eksterior dengan menggunakan jarum dan menarik dengan berlawanan.
5. Memisahkan lalat buah dan kelenjar ludah kemudian menutup dengan deck glass
6. Kemudian mengamati di bawah mikroskop dan menggambarkan hasilnya.
7. Langakah kedua, mengambil beberapa lalat dari botol kultur dengan pinset memsasukkan ke dalam cawan petri yang ada larutan aquadesnya
8. Kemudian mengambil beberapa ekor lalat buah dengan menggunakan pinset dan meletakkan di atas objek glass.
9. Kemudian mengamati di bawah mikroskop dan menggambarkan hasilnya.


BAB IV
HASIL  DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
1. Morfologi lalat buah
A.  Hasil Pengamatan
1.      Morfologi lalat buah
1.1  Gambar hasil pengamatan asli
1.1.1 Drosophila melanogaster jantan





Sumber: Laboratorium peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar 2014

1.1.2 Drosophila melanogaster betina
 







Sumber: Laboratorium peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar 2014


1.2  Gambar Literatur
1.2.1        Drosophila melanogaster jantan
                              penampakan-lalat-buah-betina-kiri-dan-jantan-kanan_002.jpg
1.2.2        Drosophila melanegaster betina
                        penampakan-lalat-buah-betina-kiri-dan-jantan-kanan_001.jpg




2.      Siklus Hidup Drosophila melanogaster
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisLxbSwiDKyFuiPx4-vDZSbLP3tMSTsJlCtCEluk6yIeqQR7OAnZA1aByNC7XHekW_4GwDkc8xJL4ZYlpXfuI0XKIteNlw_RqOiQ1gX9oWetoaVSAUFA_hlwgtFKOz3W1YhPmt6Sus7K4/s320/lalatbuah.png
B.  Pembahasan
1.         Morfologi Drosophila melanogaster
Dalam praktikum ini kita melakukan pengamatan terhadap Drosophila melanogaster. Perlakuan yag dilakukan pada Drosophila melanogaster adalah mengamati cirri-ciri morfologi dan kromosomnya dari kelenjar ludahnya. Dimana untuk pengamatan ciri-ciri morfologi Drosophila melanogaster dilakukan dengan cara mengeluarkan lalat dari botol kultur, kemudian menyimpan lalat buah di atas objek gelas dan menutup dengan menggunakan deck glass. Kemudian mengamati ciri-ciri morfologi lalat buah di bawah mikroskop.
Berdasarkan hasil pengamatan ciri-ciri morfologi Drosophila melanogaster betina yaitu: ukuran tubuh yag lebih besar dari jantan, memiliki ukuran sayap yang lebih panjang dari jantan, pada ujung abdomen lebih runcing dan berwarna lebih coklat dan tidak mempunyai sisir kelamin (comb sex). Hal ini sesuai dengan pendapat[15] yang menyatakan bahwa ciri-ciri lalat betina ditinjau dari empat bagian tubuh lalat yaitu ukuran tubuh lalat betina lebih besar dari lalat jantan, ukuran sayap lalat betina juga lebih besar dari jantan, pada ujung abdomen lalat betina lebih runcing serta memiliki warna yang lebih coklat namun tidak memiliki sisir kelamin seperti seperti jantan.
Pada pengamatan lalat jantan dapat dilihat bahwa ciri-ciri morfologi lalat jantan adalah memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari betina, ukuran sayap yang lebih pendek dari betina, pada ujung abdomen lebih tumpul dan berwarna lebih hitam serta memiliki sisir kelamin (comb sex) pada kaki belakang. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dinyatakan bahwa pendapat[16] yang menyatakan bahwa ciri-ciri morfologi lalat jantan adalah memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari betina, memiliki ukuran sayap yang lebih pendek dari betina, pada ujung abdomen lebih tumpul dan berwarna lebih hitam serta memiliki sisir kelamin (comb sex) pada kaki belakang.
2.      Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Pada pengamatan siklus hidup lalat buah dilakukan pengamatan kromosom dari kelenjar ludah. Dengan demikian lalat buah diberikan perlakuan khusus untuk mendapatkan kelenjar ludahnya yaitu dengan cara mengeluarkan lalat dari botol kultur, kemudian menyimpan lalat buah di atas objek gelas dan menusuk bagian interior dan eksteriornya lalu di tarik dengan arah yang berlawanan. Memisahkan kelenjar ludah dari tubuh lalat dan di tutup dengan deck glass. Mengamati struktur kromosom di bawah mikroskop.
Siklus hidup Drosophila melanogaster dimulai dari tahap telur. pada suhu 250 C telur akan menetas setelah 24 jam sejak peletakan telur. telur Drosophila melanogaster berbentuk lonjong dengan panjang ±0,5 mm, pada salah satu ujung telur terdapat sepasang filament yang berfungsi untuk mencegah telur tenggelam dalam median yang membantu pernapasan[17].
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar[18].
Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva ( instar ketiga ) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayp ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit ( molting ) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago. Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik[19].
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium ( bentuk terluar pupa ) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa. Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult ( sebelum dewasa ) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa. Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina kan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan[20].






     














BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah :
1.      Karakteristik lalat Dhrosophila melanogaster betina: Ukuran tubuh lebih besar, memiliki 6 ruas abdomen, tidak memiliki sisir kelamin, ujung abdomen runcing
2.       Metamorfosis lalat Dhrosophila melanogaster adalah metamorfosis sempurna, berlangsung selama 10 sampai 12 hari, dengan fase-fase: Telur – larva instar I - larva instar II - larva instar III – prepupa – pupa – imago.
3.       Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.
4.       Ciri morfologi lalat Drosophila jantan yaitu ukuran tubuh kecil, sayap lebih pendek, terdapat sisir kelamin (Sex Comb), dan ujung abdomen tumpul dan lebih hitam.
B.  Instrumen Praktikum
Adapun instrumen praktikum ini adalah sebagai berikut, Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini kita harus mengamati dengan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang baik dengan Jumlah lalat Yang lebih banyak lagi agar didapat keakuratan dalam hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Siklus Hidup Lalat Buah.( https//www.google.co.id/. 2014). Diakses pada tanggal 31 mei 2014
Anonim, (http: //ervakurniawan.wordpress.com /2009/03/02    kekuasaan-allah-pada-seekor-lalat/ 2009 (Diakses tanggal 04 Mei 2014)
Addan.2010.Drosophilamelanogaster.http://addanupdate.blogspot.com/2010/06/Drosophila-melanogaster.html. (Diakses tanggal 04 Mei 2014)
Dede. Pengertian dan Macam-Macam Mikroskop. (http/: dede.blogspot_ Makalah Mikroskop dan Macam-Macamnya. 2014). Diakses pada tanggal 31 Mei 2014
Maryuningsih,Yuyun.2011.Panduan Praktikum GENETIKA.Cirebon:IAIN Press
Kimball,  J. W. 1990. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga 89
Prajatmo. 1987, Biologi Umum. (Jakarta: Erlangga,).
Soemartono.1979.Pedoman Praktikum Biologi Umum 3. Jakarta : Djambatan

Yatim,Wildan. 1983. Genetika Edisi ketiga. Bandung : Tarsito
Wheeler, 1981 (http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster). (Diakses tanggal 04 Mei 2014)



[1] Wildan Yatim,.. Genetika Edisi ketiga.( Bandung: Tarsito 1983) h 57
[2] Wildan Yatim,.. Genetika Edisi ketiga
[3] J. W. Kimball. Biologi Umum, (Jakarta : Erlangga 1990) h 56
[4] Yuyun Maryuningsih,. Panduan Praktikum GENETIKA, (Cirebon:IAIN Press 2011)  h 45
[5] Addan..Drosophila melanogaster (http://addanupdate.blogspot.com/2010/06/ Drosophila-melanogaster.html. 2010)
[6] Addan..Drosophila melanogaster
[7]Anonim, (http://ervakurniawan.wordpress.com/2009/03/02/kekuasaan-allah-pada-seekor-lalat/ 2009)
[8] Soemartono..Pedoman Praktikum Biologi Umum 3. (Jakarta : Djambatan 1979)  h 67
[10] Wheeler, Drosophila sp
[11] Prajatmo. Biologi Umum. (Jakarta: Erlangga, 1987). h 89
[12] Dede. Pengertian dan Macam-Macam Mikroskop. (http/: dede.blogspot_ Makalah Mikroskop dan Macam-Macamnya. 2014). Diakses pada tanggal 31 Mei 2014
[13] Yusminah, Hala. Biologi Umum 1. (Makassar: Alauddin Press, 2006). h 102
[14] Sulistya, Indriani. Bagian-Bagian mikroskop dan Fungsinya. (http://sulistyaindriani. wordpress.com). Diakses pada tanggal 05 Juni 2014.
[15] Kimball. Biologi Umum. h 89
[16] Kimball. Biologi Umum. h 89
[17] Anonim. Siklus Hidup Lalat Buah.( https//www.google.co.id/. 2014). Diakses pada tanggal 31 mei 2014
[18] Anonim. Siklus Hidup Lalat Buah.
[19] Anonim. Siklus Hidup Lalat Buah.
[20] Anonim. Siklus Hidup Lalat Buah.
Previous
Next Post »