Laporan Praktikum Biologi Umum
(Mengenal Jaringan Tumbuhan Melalui Pengamatan Preparat Awetan)
DisusunOleh :
Nama :
Rifal
Nim : 60700113025
Kelompok : III (Tiga)
Asisten : Wahdaniar
Laboratorium Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap pratikum
Mikroskop dengan judul “Mengenal dan Menggunakan Mikroskop ” disusunoleh :
Nama :
Rifal
Kelompok :
III(tiga)
NIM :
60700113025
Telah diperiksa oleh Asisten/Kordinator Asisten dan dinyatakan
dapat diterima.
Samata
…November 2013
Kord.
Asisten Asisten
( Ditha
Kharisma
Fakhriani ) ( Wahdaniar )
NIM : NIM :
Mengetahui
Dosen
penanggung jawab
( ……………………)
NIP
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan penyusun tubuht umbuhan melalui
pengmatan preparat jadi akar, batang dan daun monokotil dan dikotil.
B.
Teori Dasar
Secara garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem
adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relative sangat muda.
Jaringan ini memiliki sitoplasma yang penuh dan mempunyai kemampuan totipotensi
yang tinggi karena kemampuan membentukj aringan yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi menjadi Jaringan
meristem primer dan jaringan meristem sekunder (Isharmanto, 2009).
Pada jaringan meristem primer,
jaringan ini pada tumbuhan terdapat pada bagian organ yang paling muda (pada tunas,
ujung organ). Jaringan ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embrional atau tunas atau lembaga yang mana mempunyai kemampuan untuk membelah,
memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
Jaringan ini cenderung menghasilkan hormone auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan
yang terus menerus kearah memanjang . Jaringan ini terletak di ujung batang,
ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang
mengarah kedominan siapikal (Isharmanto, 2009).
Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya
pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap
melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya pembentukkan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya
pula dengan pembentukkan berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang, daun,
bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya
melakukan satu proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan meristem yang mampu
membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru. (Waluyo, 2006, 71)
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsidan
struktur yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat
bermacam-macam sel yang mana mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Sel parenkim,
sel ini berdinding tipis yang mana menbentuk suatu jaringan yaitu jaringan
parenkim yang merupakan jaringan dasar pembentukkan korteks dan empulur pada
batang serta korteks pada akar. ( Parjatmo, 1987, 10)
C.
Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksankannya
praktikum ini yaitu
Hari/Tanggal
: Selasa 28, Oktober,
2013
Pukul
: 15.00-
17.00 WITA
Tempat : Laboraturium
Biologi Dasar Laintai 1 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa
2.
Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum yaitu mikroskop dan lap kasar/ halus.
b. Bahan
Adapun bahan
yang digunakan dalam praktikum yaitu preparat jadi penampang melintang akar jagung
(Zea mays root), preparat jadi penampang melintang batang jagug (Zea mays stem), preparat penampang melintang
batang labu (Cucurbitamoschata stem), preparat
penampang melintang daun lili( Liliunspp
leaf) dan preparat penampang melintang daunkaret (Ficuselastica leaf).
3.
Cara kerja
Adapun cara kerja dari praktikum
ini adalah pertama mengambil mikroskop pada tempatnya, lalu meletakkan mikroskop
pada tempat praktikum yang datar, menghubungkan kabel mikroskop pada sumber
tenaga listrik, menyiapkan kaca preparat dan kaca penutup (degck glass), mengiris preparat setipis mungkin dengan cara
membujur atau melintang dan tanpa sayatan., memberinya sedikit tetesanup meletakkan
pada meja mikrsokop dan megamati, menggambar hasil pengamatan, membersihkan dan
menyimpan kembali mikroskop pada tempatnya
D.
Hasil dan Pembahasan
1.
Hasil
pengamatan
1)
Akar
jagung (Zea mays root)
Keterangan :
1. Epidermis
2. Rambut akar
3. Floem
4. Xylem
Pembesaran 40x, 60x.
2)
Batang
jagung (Zea mays stem)
Keterangan :
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Xylem
4.
floem
pembesaran 40x, 60x
3)
Batang
labu (Cucurbita muschata stem)
Keterangan :
1. Xylem
2. Korteks
3. Floem
Pembesaran 40x, 60x.
4)
Daun
lili (Lilium spp lef)
Keterangan :
1.
Epidermis
2.
Floem
3.
Xylem
/
Pembesaran 40x, 60x.
5)
Daun
karet (Fcistus elastic leaf)
Keterangan :
1.
Paremkim
2.
Epidermis
3.
Berkas
4.
pempulihan
Pembesaran 40x, 60x
1.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya
jaringan-jaringan pada batang tubuh tumbuhan, antara lain epidermis yang biasa
disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis, xilem atau pembuluh kayu dan
epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan
memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang
terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya khas
menghadap ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat
kambium.
Jaringan-jaringan
yang terdapat pada tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda. Batang tanaman
monokotil pada tanaman jagung terdiri atas tepi eksternal dan ditengah penuh
empulu. Ada perbedaan atara tanaman monokotil dan tanaman dikotil. Tanaman
monokotil berakar serabut,
batang antara ujung akar dengan kalpira jelas, partikel
terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tebal, tidak
memiliki cambium,
letak berkas pengangkut tetap berselang seling. Batangnya tidak bercabang,
pembuluh angkut tersebar, tidak memiliki jaringan empulur, tidak dapat di
bedakan korteks dan empulur, mempunyai meristem interkela. Perpotongan daun
sejajar atau melengkung dan tidak memiliki jaringan tiang.
Sedangkan
tanaman dikotil berakar tunggal, batas antara ujung dengan kalpira tidak jelas,
partikel terdiri dari suatu sel berdinding tebal, kambium tampak seperti
maristem sekunder, letak berkas pengangkut tidak berselang seling. Batangnya
bercabang pembuluh angkut teratur, ada cambium antara xilem dan floem, memiliki
jaringan empulur, dapat dibedakan antar daerah korteks dan empulur, tidak
mempunyai meristem interkalar.Perpotongan daun menjaring atau menyirip dan
memiliki jaringan tiang.
Berikut
beberapa perbedaan dan persamaan struktur batang dikotil dan monokotil
Batang
Dikotil
|
Batang
Monokotil
|
Pada
bagian terluar batang terdapat epidermis.
|
Pada
bagian terluar batang terdapat epidermis
|
Di
sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan stele.
|
Di
sebelah dalam epidermis terdapat meristem dasar yang pembagiannya belum
begitu jelas.
|
Berkas
pembuluh terletak di bagian dalam perisikel, terdiri atas xilem dan floem
yang dibatasi oleh kambium.
|
Berkas
pembuluh tersebar pada meristem dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut,
dan tidak mempunyai kambium.
|
Perbedaan
dan persamaan struktur daun dikotil dan monokotil
Jaringan
|
Daun
Dikotil
|
Daun
Monokotil
|
Epidermis
dan kutikula
|
Lapisan
permukaan atas dan bawah daun.
|
Lapisan
permukaan atas dan daun.
|
Stomata
|
Melapisi
permukaan atas dan bawah daun.
|
Berderet
di antara urat daun.
|
Mesofil
|
Di
antara lapisan epidermis atas dan bawah
|
Pada
cekungan di antara urat daun.
|
Adapun Pembahasan dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Batang Jagung (Zea Mays
Stem)
Batang merupakan salah satu
bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan daun.
Pda hasil pengamatan diperoleh bagian penyusun tubuh batang jagung, yaitu
epidermis, parenkim, palisade, kolenkim, inti sel, xylem dan floem. Epidermis
berfungsi melindungi jaringan disebelah dalamnya, parenkim berfungsi sebagai
penyusun sebagian besar serta terdapat diantara jaringan yang lain, palisade
yaitu tempat fotosintesis yang utama dan sel-sel memanjang yang terdapat
dibawah jaringan epidermis, kolenkim merupakan jaringan hidup yang memiliki
banyak sifat jaringan parenkim, inti sel, berfungsi sebagai pengatur hidup
tumbuhan, xxilem berfungsi untuk mengangkut garam dan air yang terdapat didalam
akar kemudian menurun kedaun dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun keseluruh tubuh.
Adapun klasifikasi batang
jagung yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Poales
Family :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies : Zea
Mays
b.
Akar Jagung (Zea Mays Root)
Akar merupakan alat tubuh
tumbuhan yang selalu berada dalam tanah. Pada hasil pengamatan diperoleh
bagian-bagian penyusun tubuh tumbuhan akar jagung, yaitu epidermis, dinding
sel, xylem, dan floem. Epidermis berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan
daun serta melindungi jaringan disebelah dalamnya, dinding sel berfungsi untuk
melindungi bagian luar tumbuhan serta sebagai komponen pelindung, xylem
berfungsi mengangkut air dan garam mineral yang terdapat dalam akar menuju
kedaun. Dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. Dari daun keseluruh
tubuh.
Adapun klasifikasi dari akar jagung sebagai
berikut yaitu:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Poales
Family :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea Mays
c.
Batang labu (Cucurbita Moschata Stem)
Batang merupakan salah satu bagian tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan daun. Dari hasil pengamatan
diperoleh bagian-bagian penyusun tubuh batang labu yaitu epidermis, dinding
sel, xylem, dan floem. Epidermis berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan
daun serta melindungi jaringan disebelah dalamnya, dinding sel berfungsi untuk
melindungi bagian luar tumbuhan serta sebagai komponen pelindung, xylem
berfungsi mengangkut air dan garam mineral yang terdapat dalam akar menuju
kedaun. Dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. Dari daun keseluruh
tubuh.
Adapun klasifikasi dari akar jagung sebagai berikut
yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucurbita
Spesies : Cucurbita Moschata
d.
Daun Lili (Lilium spp leaf)
Daun paada tumbuhan umumnya
berwarna hijau. Pada hasil pengamatan diperoleh bagian-bagian penyusun daun.
Yaitu dinding sel, inti sel, stomata, xylem dan floem. Dinding sel berfungsi
untuk melindungi bagian luar tumbuhan serta sebagai komponen pelindung, stomata
merupakan celah pada jaringan epidermis yang dibatasi dua sel. Penutup serta
berfungsi sebagai jalan pernafasan. Xylem berfungsi mengangkut air dan garam
mineral yang terdapat dalam akar menuju kedaun. Dan floem berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis. Dari daun keseluruh tubuh.
Adapun klasifikasi dari daun
lili sebagai berikut yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo :
Liliales
Family : Liliceae
Genus : Lilium
Spesies : Lilium spp
e.
Daun Karet (Ficus elastica leaf)
Daun karet terdiri dari epidermis atas,
untuk melindungi bagian atas dari sel daun dan dan karet juga memiliki jaringan
tiang, jaringan spons, xylem, floem, serta stomata, dan epidermis bawah. Xylem
berfungsi sebagai pengangkut air dan garam mineral, sedangkan floem berfungsi
sebagai alat transportasi hasil fotosintesis dari daun keseluruhan tubuh
tumbuhan.
Adapun klasifikasi dari daun karet yaitu
sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus : Ficus
Spesies :
Ficus elastica
E.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari kegiatan praktikum ini adalah dapat disimpulkan bahwa praktikan
telah mengamati struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun pada tumbuhan seperti jaringan meristem dan jaringan dewasa, serta dapat mengamati
penyusun tubuh tumbuhan melalui preparat , akar, batang, daun monokotil dan dikotil
. sesuai bahan yang diamati pada batang jagung (Zea Mays Stem), Akar Jagung (Zea Mays
Root), Batang labu (Cucurbita Moschata Stem), Daun Lili (Lilium
spp leaf),
Daun Karet (Ficus elastica leaf) diantara beberapa
jaringan tumbuhan akar, batang, daun monokotil dan dikotil
tidak banyak perbedaan jaringan penyusun
pada tumbuhan yang telah di amati.
Dafar Pustaka
Waluyo, Joko. Biologi Dasar. Jember: Universitas: Jember. 2006
Isserep,
Sumardi, Biologi Dasar ,Universitas
Gadjah Mada: Jakarta, 2004
2013).